Pra Produksi : ide cerita/konsep awal, synopsis cerita, scenario/script, desain,storyboard dan layout.
Biasanya sebelum pembuatan film animasi dikerjakan, terlebih dahulu dilakukan riset dan pengumpulan data berkaitan dengan film animasi yang akan dibuat. Riset dan pengumpulan data dilakukan untuk bahan pertimbangan dan acuan mengenai segala aspek ilmiah, dan karakteristik audiens yang akan dituju.
Hasil dari riset dan pengumpulan data itulah yang menjadi dasar dari pengembangan ide cerita.
• Ide cerita/konsep awal
Di dalam tim animasi yang terdiri dari beberapa orang, biasanya terdapat produser, sutradara, animator dan coordinator produksi, berkumpul dan melakukan brainstorming ide dan konsep awal penyusunan naskah sampai pada proses pembuatan scenario.
• Design
Setelah mendapat ide dan script, dilakukan proses desain, proses ini meliputi desain karakter, property, warna, kostum dan lingkungan/background yang kemudian dijadikan standar kerja.
• Storyboard
Proses ini dilakukan dengan proses desain. Sutradara dibantu oleh storyboard artist memvisualisasikan setiap adegan yang telah di breakdown ke dalam cut-cut dengan durasi detik action-nya.
Dalam animasi, apa yang tergambar dalam storyboard merupakan benar-benar gambaran hasil akhir yang akan dilihat. Setiap scene yang dibuat nantinya tidak boleh melenceng dari storyboard.
• Layout
Proses ini merupakan proses yang akan merealisasikan apa yang ada dalam storyboard. Biasanya dibuat dalam bentuk utuh dulu antara karakter dan background menjadi satu. Pada proses ini detail background dan karakter sudah mulai detail. Dari sini pekerjaan masuk dalam proses produksi; gambar-gambar animasi akan dikerjakan oleh animator dan gambar-gambar background akan dikerjakan oleh background artist.
Produksi : pembuatan gambar animasi yang meliputi key animation, in between, line test, clean up/tracing, dan coloring. Begitu juga dengan pembuatan gambar latar belakang dan latar depan.
• Key animation/key drawing/key pose
Merupakan proses pembuatan gerak. Disebut key karena yang dibuat disini hanya posisi – posisi kunci dari gerakan masing-masing karakter. Dari storyboard yang telah disusun sesuai urutan cut per cut-nya, animator mulai membuat gambar adegan sesuai dengan storyboard dan layout-nya. Timing diatur oleh key animator dan diisikan pada lembar dope sheet/X-sheet/Exposure card, yang berfungsi sebagai panduan untuk digital compositing-nya.Semakin banyak key yang dibuat , semakin tepat gerakan yang dihasilkan.Dalam pembuatan key ini, yang digunakan adalah key standar yaitu 8 gambar karena keadaan yang malas dan lingkungan PI yang kurang kondusif.
• In between
Proses ini meneruskan proses key, yaitu membuat gambar-gambar antara dan menambahkanya pada key-key yang telah dibuat sebelumnya sesuai dengan instruksi yang ada pada gambar key. Semakin banyak gambar in between
yang dihasilkan, maka gerakan animasi akan semakin halus, tapi kali ini tidak sehalus yang dibayangkan karena masih standar.
• Background
Tiap-tiap adegan mempunyai latar belakang tertentu, dimana setting background tersebut telah ditentukan sejak tahap pra produksi. Latar belakang dibuat sesuai dengan cut per cut-nya. Pembuatan background dapat dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan gambar animasi (key dan in between), dan dapat dibuat dengan manual maupun dengan proses digital 3 dimensi. Dalam pembuatan background kali ini,menggunakan cara manual lalu diwarna dalam computer.
• Line test
Proses line test dilakukan untuk mencoba gerakan yang telah dibuat oleh in betweener, apakah gerakan yang dibuat sudah sesuai dengan gerakan yang diinginkan oleh sutradara.Menggunakan software Cartoon Television Product(CTP), namun gambarnya masih kasaran yakni masih berupa sketsa.
• Clean up
Proses clean up bertujuan untuk membersihkan garis-garis bantu dan garis-garis yang tidak terpakai ketika gerakan-gerakan yang dihasilkan sudah sesuai dengan permintaan sutradara.
• Coloring
Proses ini dilakukan apabila proses pembuatan animasi memakai teknik Stop Motion Animation, yaitu teknik yang membuat animasi secara manual, termasuk pewarnaan dilakukan dengan cara memberi warna pada mika (celluloid) dengan bahan cat poster. Untuk teknik pembuatan animasi Hybrid, proses ini dilakukan secara format digital pada proses pasca produksi setelah dilakuaknaya scanning.